Senin, 24 Oktober 2016

DASAR TEKNOLOGI BAJA

Rangkaian Proses Pembuatan Baja
Biji Besi
biji besi merupakan mineral besi yang masih mengandung kotoran(senyawa selain Fe).
contoh dari mineral biji besi:  Hematit, Magnetit, Limonit. diantara biji besi tersebut yang paling banyak digunakan dalam pembuatan baja adalah hematit. karena hematit kandungannya sampai 66%, dan kadar kotoran didalamnya juga rendah. Dalam proses pembuatan baja, hematit akan dimasukkan ke dalam blast furnance fungsinya agar biji besinya melebur.

Proses Pembuatan Baja

secara kimianya begini:

proses pembuatan baja terdiri dari 2 metoda:
1. tanur tinggi (blast furnace)
Metoda tanur tinggi: digunakan arang yang bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan gas reduktor yaitu karbon monoksida(CO). setelah diperoleh gas CO lalu direaksikan dengan Biji besi sehingga akhirnya menghasilkan besi murni. Namun sesungguhnya besi yang sudah didapat belum besi murni karena persentase kotoran karbonnya masih luayan besar (3-4.5)%, padahal sekarang ini palng tinggi kotoran karbon cuma 1% saja. untuk menghindari besarnya persentase kotoran itu digunakan batu kapur.

2. metoda reduksi langsung (direct reduction)
metoda reduksi langsung: digunakan gas alam sebagai bahan baku untuk menghasilkan gas CO. kandungan utama dalam gas alam itu CH4.
ketika CH4 nya dipanaskan sampai Suhu 900 derajat celcius dengan dibantu katalis Ni akan dihasilkan gas CO.
nah.. CO nya ini nanti direaksikan dengan biji besi(hematit) yang ujung-ujungnya akan dihasilkan besi murni.

dari kedua metoda diatas, metoda tanur tinggi lebih efisien dari pada metoda reduksi langsung.
faktanya besi murni yang dihasilkan diperoleh 80%nya dari metoda tanur tinggi dan 20% dari metoda reduksi langsung.


KONVERSI BESI KE BAJA

untuk mengkonversi besi ke baja ada beberapa metoda:
1. metoda BOF(Basic Oxygen Furnace)/BOS(Basic Oxygen SteelMaking).

bahan baku: besi murni, baja bekas, oksigen, batu kapur, metal(logam).
proses: campurkan -> panaskan -> baja cair.
baja cair dipindahkan ke ladle lalu didinginkan sehingga menjadi baja yang sebenarnya.

2. metoda EAF(Electric Arc Furnace)

metoda ini digunakan untuk membuat baja mutu tinggi.
bahan baku: besi murni, baja bekas, oksigen, batu kapur, metal(logam).
proses: masukkan baja bekas -> melting(lebur) -> tambahkan bahan baku lainnya(metal) -> di pindahkan ke tempat lain untuk didinginkan -> baja yang sebenarnya.

3. metoda secondary steel making

metoda ini digunakan untuk membuat baja yang lebih berkualitas.
dengan menambahkan beberapa bahan baku yaitu argon, injeksi powder, vacuum(pemanas tambahan).
adapun fungsinya yaitu mengurangi kadar oksigen dan sulfur.

CASTING

casting merupakan fase pencetakan baja. dengan metoda pengecoran baja dibentuk menjadi INGOT(balok/batang) atau SLAB(papan/gepeng).

PROSES PEMBUATAN PRODUK SETENGAH JADI
1. metoda HOT ROlling


2. metoda COLD ROLLING


3. metoda Hot forging


4. metoda hot tube piercing


5. pembuatan welded pipe


KLASIFIKASI DAN STANDARD
Pengelompokkan baja:
-baja karbon:
low: C<0.25%
medium: C=0.25=0.5%
high: C>0.5%

-baja paduan:
low: E < 8%
high: E > 8%

Standard:
AISI: american iron and steel institut
SAE: society of automotive engineers
ASME: american society of mechanical engineers
ASTM: american society for testing and materials
DIN: Deutsche industrie normen
JIS: japanese industrial standard

Klasifikasi dibuat menurut hal berikut:
1. proses pembuatan/bentuk produk
2. kekuatan
3. komposisi kimia
4. nomor standard tanpa pola tertentu


0 komentar:

Posting Komentar